Bangsat Tralala

Mereka bilang, saya Curut!

More About Me...

Mereka bilang saya curut! kenapa curut? kenapa bukan.. emm.. sebut saja bunga? Kenapa kodok selalu melompat? Apa ibukota Vietnam? Sudahlah, tak usah banyak bertanya. Nikmati saja sambil makan popcorn

Another Lil-Bit...

Seperti roller coaster!! ya, ini semua tentang pertemanan seorang Curut dengan kejamnya dunia akhirat, tragisnya kebahagiaan dan manisnya kebodohan, tawa, tangis, amarah.. Teman, hidup ini terlalu singkat jika kamu lewatkan tanpa membaca blog ini. Salam olahraga!

Kau hantam otakku, Puas!!

#2 


Ruang Kecil di Sudut Kota Surabaya, 15 Januari 2012


Sudah hari kedua.
Dan pikiran tentangmu sukses menggusur posisi Maria Ozawa di otakku.
Semakin menambah beban kemampuan otakku yang segitu-segitu aja.

Bagaimana mungkin ini terjadi?
Entah.. 
Aku malas bertanya pada rumput yang bergoyang sekalipun.

Ini semua berawal dari mention seorang laki-laki di linimasamu.
Sebentar... laki-laki? aku masih meragukannya.


Aku tak tahu siapa dia,
Tapi aku bisa membayangkan bagaimana raut wajahmu saat membaca mentionnya.
Wajahmu yang bulat itu pasti bergetar dan memerah.
Sambil tersenyum malu-malu.
cih..


Ada tanda tanya besar di otakku -yang isinya mayoritas rekaman 3gp Luna Maya- ini
Siapa dia?
Apa hubunganmu dengannya?
Apa nama ibukota filipina? Berapa nomer hape Yuni Shara?
Oke, maaf.. aku semakin hilang fokus.


Bedebah! 
Aku cemburu!
Terkadang batas antara cemburu dan rindu teramat sangat tipis.
Setipis baju tidurmu yang pernah kau tunjukkan padaku.
Atau jangan-jangan, kau juga sudah menunjukkannya pada lelaki itu.


Sial! wajahku mulai panas! ##%??!!&#$?!!







Hey, monyet!

#1 


Surabaya, 14 Januari 2012


Dear gadis-yang-enggak-mungkin-balikan-lagi-sama-aku,


Entah sudah berapa lama sejak kukirim surat terakhir untukmu 

Hahahaha, aku ingat! 
Waktu itu kita berdua masih jadi monyet.
Ya, sepasang monyet gila yang terkurung histeria absurd bernama cinta.
 uhuk.. cinta?


Aku masih ingat, waktu itu kamu adalah orang asing.
Aku tak kenal namamu, dari mana asalmu, siapa orangtuamu, parfum apa yang kau pakai, blah..blah.. atau apapun itu tentangmu.

Tapi, hey! Senyuman itu..!
Ya.. senyuman yang mencolok itu..
Senyuman itu seolah memutarbalikkan segala fakta bahwa kita tak pernah saling kenal sebelumnya.

Berawal dari senyummu itu, segalanya terlihat begitu indah.
Baju seragam SMA-mu yang kusut belum disetrika.. indah!
Tas merah yang selalu kamu bawa... indah!
Sebutir nasi bekas sarapan yang menempel di tepi bibirmu... indah!
Indah..indah.. dan indah!


Ah.. itu dulu.
Sekarang kita bukanlah monyet yang sama.


Faktanya, kau adalah orang asing saat kita mengawalinya.
Dan kau kembali menjadi orang asing saat kita mengakhirinya.

Entah, mungkin hari ini aku tak ingin mengingatmu lagi.
"Gengsi" begitulah Joni, 24 tahun, penjaga warkop kenamaan, menyebutnya.



Tapi biarlah surat ini mewakilinya.
Walaupun dia enggan bercerita terlalu banyak.
Aku tak ingin meneruskannya.
Biar imajimu saja yang bermain dan mengajakmu kembali ke masa itu.

Sekian


Terima kasih.


.
.
.
.

Oke aku menyerah.. AKU RINDU..









 

Jangan Pergi dulu.. baca yang ini.. :)